PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PENINGKATAN
KEMAMPUAN MENGGAMBAR TEMATIS MELALUI TEKNIK MENGGARIS DAN MENGECAT
ANAK
DIDIK KELAS B TK PERTIWI MANTRIANOM
TAHUN
AJARAN 2010/2011
Oleh
……………….
TK
Pertiwi…………………
KECAMATAN
BAWANG
KABUPATEN
BANJARNEGARA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pembelajaran menggambar di tingkat Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) berfungsi sebagai sarana untuk
berekspresi, pengembangan auto aktivitas, penyaluran imajinasi dan fantasi yang
sangat bermakna dalam memelihara perkembangan kreativitas serta produktivitas
anak-anak. Secara umum, kegiatan pembelajaran ini mendapat antusias tinggi dan
mencapai hasil yang baik. Namun, berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran
menggambar pada kelas B TK Pertiwi Mantrianom, anak cenderung masih meniru dan
kurang adanya inisiatif sendiri. Oleh karena itu, diperlukan adanya teknik
khusus yang dapat merangsang anak agar mempunyai daya imajinasi, kreativitas,
dan inisiatif sendiri saat menggambar. Hal inilah yang mendorong untuk
dilakukannya penelitian berkaitan dengan peningkatan kemampuan menggambar tematis melalui teknik
menggaris dan mengecat anak didik kelas B TK Pertiwi Mantrianom Tahun Ajaran
2010/2011.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah
Penelitian Tindakan Kelas ini dirumuskan sebagai berikut.
a.
Bagaimana
penerapan teknik menggaris dan mengecat dalam upaya peningkatan kemampuan
menggambar tematis anak didik kelas B TK Pertiwi Mantrianom Tahun Ajaran 2010/2011?
b.
Bagaimana
peningkatan kemampuan menggambar tematis anak didik kelas B TK Pertiwi
Mantrianom Tahun Ajaran 2010/2011 setelah diterapkannya teknik menggaris dan
mengecat?
1.3
Tujuan Penelitian
a.
Mengetahui
bagaimana penerapan teknik menggaris dan mengecat dalam upaya peningkatan
kemampuan menggambar tematis anak didik kelas B TK Pertiwi Mantrianom Tahun
Ajaran 2010/2011.
b.
Mengetahui
bagaimana peningkatan kemampuan menggambar tematis anak didik kelas B TK
Pertiwi Mantrianom Tahun Ajaran 2010/2011 setelah diterapkannya teknik
menggaris dan mengecat.
1.4
Manfaat Penelitian
a.
Manfaat
praktis
1.
Bagi
guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis untuk
kepentingan guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran. Selain itu, hasil
penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam proses pembelajaran dan
memberikan alternatif metode serta teknik yang tepat untuk meningkatkan
kemampuan menggambar anak didik.
2.
Bagi
siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menggambar
tematis anak, karena di sini siswalah yang mengalami proses pembelajaran.
b.
Manfaat
teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah
penelitian di bidang pendidikan dan memberikan sumbangan teori untuk
mengembangkan teori dalam meningkatkan kemampuan menggambar anak usia dini pada
khususnya dan teori pembelajaran anak usia dini pada umumnya.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1
Landasan
Teori
Menurut Pamadhi, dkk. (2008:2.42) menggambar tematis adalah menggambar
dengan berbagai medium berdasarkan tema-tema tertentu. Tema tersebut berupa
tema yang sering dijumpai sehari-hari atau tema yang berupa gagasan serta
bayangan tentang hal-hal yang dianggap aneh.
Berdasarkan bentuknya, menurut Pamadhi, dkk. (2008:2.43) tema yang dapat
diangkat dalam menggambar adalah lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar
mencakup lingkungan alam sekitar anak bertempat tinggal, seperti lingkungan di
pedesaan, gunung, sungai, bebatuan, atau lingkungan perkampungan di kota.
Secara garis besar menggambar lingkungan atau alam sekitar dapat disusun
rencana pengajarannya, yaitu sebagai berikut.
a.
Media : kertas gambar yang sudah tersedia
b.
Alat : pensil pewarna, pastel minyak atau kapur,
cat air
c.
Teknik : menggaris dan mengecat
d.
Tugas : gambarlah pemandangan di sekitar tempatmu,
seperti perumahan, lingkungan pasar, atau sekolah!
e.
Tujuan : melatih ingatan dan mengutarakan pendapat
f.
Evaluasi : gambar dapat diceritakan kembali
2.2
Kerangka
Berpikir
Menggambar adalah membuat gambar dengan cara mencoret, menggores,
menorehkan benda tajam ke benda lain dan memberi warna sehingga menimbulkan
gambar. Pembelajaran
menggambar pada anak usia dini secara umum telah berjalan dengan baik. Namun,
berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran menggambar pada kelas B TK Pertiwi
Mantrianom, anak cenderung masih meniru dan kurang adanya inisiatif sendiri
dari anak. Oleh karena itu, diperlukan adanya teknik khusus yang dapat
merangsang daya imajinasi, kreativitas, dan inisiatif anak. Hal inilah yang
mendorong untuk dilakukannya penelitian berkaitan dengan peningkatan kemampuan menggambar tematis melalui teknik
menggaris dan mengecat anak didik kelas B TK Pertiwi Mantrianom Tahun Ajaran
2010/2011.
2.3
Hipotesis
Tindakan
Berdasarkan kerangka teoretis di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis
tindakan untuk penelitian ini sebagai berikut. Melalui teknik menggaris dan
mengecat diduga dapat meningkatkan kemampuan menggambar tematis anak didik kelas B TK Pertiwi Mantrianom Tahun
Ajaran 2010/2011
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Desain
Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II.
Masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi.
3.2
Data
dan Sumber Data
Data pada penelitian ini adalah kegiatan menggambar tematis anak. Sumber
data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto 2006:129). Sumber
data/subjek penelitian ini berasal dari pembelajaran menggambar tematis anak
dengan teknik menggaris dan mengecat. Setting penelitian ini adalah sebagai
berikut.
a.
Nama sekolah :
TK Pertiwi Mantrianom, Desa Mantrianom,
Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara
Kelas : B
Tema : Lingkunganku
Jumlah siswa : 18
anak (putra=6 anak, putri=8 anak)
Waktu
pelaksanaan : Semester 2 tahun ajaran 2010/2011
b.
Waktu pelaksanaan tiap-tiap siklus
Siklus pertama : Senin-Kamis,
16-21 Mei 2011
Siklus kedua : Senin-Kamis,
23-28 Mei 2011
3.3
Variabel
Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel terikat dan
variabel bebas. Variabel terikat berupa peningkatan menggambar tematis anak.
Sedangkan variabel bebas berupa penggunaan teknik menggaris dan mengecat.
3.4
Instrumen
Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah pedoman tes dan nontes.
Pedoman tes berupa pedoman penilaian praktik keterampilan menggambar tematis
yang dilakukan anak. Sedangkan pedoman nontes berupa pedoman observasi dan
wawancara.
3.5
Teknik
Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu teknik tes
dan nontes. Teknik tes yaitu tes keterampilan menggambar tematis anak. Teknik
nontes yaitu teknik observasi dan wawancara.
3.6
Teknik
Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Teknik
kuantitatif digunakan untuk menganalisis
data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes menggambar tematis anak. Teknik
kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari observasi dan
wawancara.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa sebelum dilakukan pembelajaran menggambar tematis anak
dengan teknik menggaris dan mengecat, anak berada pada kategori kurang karena
cenderung meniru dan kurang adanya inisiatif serta kreatif. Untuk mengatasi
kondisi tersebut, dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan
teknik menggaris dan mengecat pada menggambar tematis anak. Setelah dilakukan
tindakan pada siklus I kemampuan menggambar anak meningkat sebesar 40%.
Kemudian, setelah dilakukan tindakan pada siklus II, kemampuan menggambar anak
meningkat kembali sebesar 60%.
Selain itu, setelah
dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, anak juga lebih antusias dan
semangat dalam kegiatan menggambar. Hal ini dikarenakan anak telah memiliki
daya imajinasi dan kreativitas yang lebih besar dari sebelumnya pada diri
mereka.
BAB V
PENUTUP
5.1
Simpulan
Berdasarkan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan teknik
menggaris dan mengecat ternyata dapat meningkatkan kemampuan menggambar tematis anak didik kelas B TK
Pertiwi Mantrianom Tahun Ajaran 2010/2011. Anak cenderung antusias dan kreatif
menuangkan semua yang mereka ketahui terhadap lingkungan sekitar mereka melalui
kegiatan menggambar.
5.2 Saran
Dalam belajar menggambar, guru tidak boleh memberikan contoh hasil karya
pada anak. Guru hendaknya memberikan cara proses menggambar atau karya seni
lainnya, sehingga anak memiliki apresiasi dan motivasi. Kegiatan guru ini bisa
dilakukan pada saat menerangkan tema, pada kegiatan bercerita, atau kegiatan di
area/sentra seni. Yang perlu menjadi perhatian bagi para guru kepada anak didik
adalah bahwa menggambar tidaklah sulit dan bukan pula harus memiliki bakat
untuk bisa menggambar. Keterampilan menggambar dapat dilatih dan ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka
Cipta.
Pamadhi, Hajar, dkk. 2008. Seni
Keterampilan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.
Purnomo, Eko. 2005. Peningkatan
Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa Krama dengan Metode Sosiodrama dan Bermain
Peran pada Siswa Kelas IIB SMP
Negeri 21 Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005. Skripsi. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Kasih contoh PTK buat SLB dong
ReplyDeleteSUHESTI
ReplyDeleteXII AK 1
Tuladha Wewaler ing desa Clapar kec. Madukara kab. Banjarnegara
Manungsa ora kena gawe swara (bersiul) ing jero umah amarga bisa nyebabake rega uyah mundhak
Lutfi Ariyati (XII AK 1)
ReplyDeleteTuladha Wewaler ing Desa Luwung, Kec. Rakit, Kab. Banjarnegara.
Yen wehweh dijalu maneh, gulune dadi gondhoken.
Ing nyatane(realita), yen wehweh dijaluk maneh artine wong kang aweh ora ikhlas. Benere, wong wehweh kudu kanthi ikhlas lan tulus, ora dijaluk maneh.
ASTI NUR F
ReplyDeleteXII AK 1/06
Wewaler ing Desa Gembongan
Prawan aja mangan asem sore-soe ora ilok,amarga bisa ndadeake ana alangan nalika prawan kue Mbojo.Tuladhane Yen prawan kue arep Mbojo utawa arep ijeb qobul penganten sing wadon lara-laranen(mriang).
DINA SUCIATI
ReplyDeleteXII AK 1
Tuladha wewaler ing desa Jeruk, Kandangwangi kec. Wanadadi
Nalika sakin peken nopo saking pundi-pundi mboten pareng ngarah jamur amarga umure dados cendek
VINA ASMI DESIYANA
ReplyDeleteXII AK 1
32
Wewaler Ing Desa Pungkuran
Ora ilok perawan lungguh/ngadek neng ngarep lawang, mengko bisa dadi perawan tuwa.
Tuladhane, bocah sng esih gadis nalika lungguh neng ngarep lawang, yen disawang bisa ngawehna pandangan yen bocah kue kurang santun. Sng diarepna wong tua marang anak perawane kue due tingkah laku sng becik nng omah, supayane dadi bocah sng due budi pekerti.
WAHIDATUN SHOLIKHAH
ReplyDeleteXII AK 1/34
Tuladha wewaler ing Desa Kasilib, Kecamatan Wanadadi
Wewaleripun yaiku tiyang mbobot (ngandung) mboteng angsal lenggah ing nggon lawang, amargi bisa nyebabaken sing lagi mbobot (ngandung) lahirane bisa angel.
Alfina Damayanti
ReplyDeleteXII AK 1 / 02
Wewaler Ing Kelurahan Sokanandi
Ora oleh sembrana nang watu Nandi amarga watu kasebut duweni kesaktian mempan kaya geni seng panas lan bisa ngobong apa bae.
Tuladhane pancen wong iku ora oleh sembrana nang ngendi bae,kudu nduweni watak ingkang becikbudi pekerti ingkang luhur.
Rizka Nurrina Putri
ReplyDeleteXII AK 1
25
Wewaler ing Desa Kalipalet
Ora kena lunga dina setu pahing lan ora kena gawe omah awujud bale malang, amarga kabeh mau teheng gawe apes
ISNAENI NUR UTAMI
ReplyDeleteXII.AK.1
Tuladha wewaler ing dusun Slepa,desa Karangkemiri, kec. Wanadadi, kab. Banjarnegara
Ora kena jengkel lan nangis neng wayah sandikala, amarga mbokan digawa nini curug.
Sebabe,bocah cilik yen nangis utawa jengkel neng wayah sandikala utawi wayah arep maghrib wektune kanggo pada sholat , ibadah lan wektu gantine padang maring peteng. Yen bocah cilik nangis bae bakalan ngganggu sedulure utawi tanggane sing arep ngibadah. Nini curug yaiku medi kawujud nini nini sing gigire growong nggendong jengkok lan gelem nggawani bocah cilik sing nangis bae nanging kue mung kur nggo paribasan nggo weden weden bocah.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteDhea Utami
ReplyDeleteXII AK 1
10
Wewaler ing desa Sembawa
Ora kena maem ora butul. Sebab nek ora butul pitike mati. Sebenere, sega sing di maem ora dibutulna kue juah, amargi wis digawe tapi ora butul di maem, jenengane mubazir.
Yen lagi maem kue bersin, wisuh (cuci tangan) ndisit tembe di lanjutna. Sing sebenere yaiku, wong lagi maem ka bersin. Li mbokan tangane kotor, banjur di kongkon wisuh ndisit.
Yen lagi maem aja pindah pindah tempat, apa maning tempat sung duwur maring tempat sing rendah. Jalarane drajate ko malah tambah mudun, ora tambah naik. Sing sebere yaiku, yen maem lumrahe njagong anteng sejagongan, aja bola bali pindah jagongan, amarga kue ora sopan, lan nggawe weteng malah tambah mual yen pindah jagongan sekang nduwur marang ngisor.
RUNTINI
ReplyDeleteXII AK 1
26
Tuladha wewaler ing Desa Plodongan Kec. Sukoharho Kab. Wonosobo
Ora kena lungguh ing lumpang/lesung amarga bisa gampang diaruhi/dipengaruhi wong lia.
DENIS FELISIA
ReplyDeleteXII.AK.1
09
Tuladha wewaler ing Desa Karanganyar, Kec.Purwanegara
Ora olih metu umah wektu maghrib, ndak digawa kalong wewe.
> maghrib kue wektune kanggo nyembah marang gusti allah, becike shalat nang ngumah.
DENIS FELISIA
ReplyDeleteXII.AK.1
09
Tuladha wewaler ing Desa Karanganyar, Kec.Purwanegara
Ora olih metu umah wektu maghrib, ndak digawa kalong wewe.
> maghrib kue wektune kanggo nyembah marang gusti allah, becike shalat nang ngumah.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteLUTHFI NUR FAJRINA
ReplyDeleteXII AK 1
cah wadon aja njagong nang lawang, mbokan dadi perawan tuwa.
lawang kuwe fungsine nggo melbu metu utawa nggo dalan liwat
YOLANDA KARTIKA PUTRI
ReplyDeleteXII AK 1
35
Tuladha wewaler ing dusun Semampir kec. Banjarnegara
"Aja gemlutekan nang umah, mengko ditekani wong edan"
>nyatane gemlutekan nang umah kui brisiki batire, turmaning marai barang-barang sing nang umah bisa rusak.
AMIRAH
ReplyDeleteXII AK 1
Tuladha wewaler basa jawa
Ing dusun Kaliglagah desa Gumingsir kec. Pagentan ora ulih dianakna ronggengan, nalika ana ronggengan dusune bakale longsor.
Alifia Zulian I.P
ReplyDeleteXII AK 1
03
Wewaler ing desa Pagelak, Madukara
Wong - wong kang udu asli wong desa Pagelak, Madukara, ora kena ngumbe banyu (wedang) bening seng asli saka banyune wong ing desa Pagelak. Sebab ing jaman biyen saben ana wong seng udu asli saka desa Pagelak, ngumbe wedang bening saka desa Pagelak banjur wong mau kena penyakit kulit sing angel di obati.
FAEDATUL AZIZAH
ReplyDeleteXII AK 1
NO ABSEN 13
Wewaler ing desa Tanjungtirta, kecamatan Punggelan
"Ora olih lungguh nang ngarep lawang . Mengko dadi prawan tua "
"Ora olih maem karo boboan mengko bojone ora gelem pahal"
"Ora olih lungguh nang bantal mengko bisulen"
TRI AGUSTINA
ReplyDeleteXII AK 1
31
Wewaler ing desa Wanadri
Nyapu diendeg ana tengah lawang
>Lawang kui kanggo dalan,yen ana runtah ora enak dideleng. Nduweni kesan ora resik umahe.
Aja maem karo ngadeg,mbok wetenge dawa.
>Amarga maem karo ngadeg iku saru, becike karo lungguh sing apik.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteIRMA ATIKAH AZALIA
ReplyDeleteXII AKUNTANSI 1
17
WEWALER ING DESA KENDAGA
Ora olih metu umah wayah maghrib, amarga bisa digawa wewe gombel.
~maghrib kue wayahe nggo ndonga marang gusti Allah, apike sholat.
Ora olih nyapu wayah wengi
~nyapu wengi ora resik amarga peteng
Ora ulih mapan nangisor meja, amarga bisa boroken ing sirah
~nangisor meja bisa kejedot
Ora ulih maem buah wengi-wengi, amarga yen sira mbojo wong tuane bisa gerah lan ora bisa nyekseni sira.
~wengi wayahe maem sega
Ora ulih ngagem klambi warna ijo gadung
~ijo gadung warnane nyolok mata
Ora ulih ngetoki kuku wengi-wengi.
~wengi peteng, bisa kebeset jentike.
Ora ulih maem disangga nganggo tangan.
Ora ulih lunga dina setu.
Cah wadon ora ulih kramas dina setu, amarga bisa ulih bojo sing galak.
Ora ulih slimutan nganggo klasa, amarga bisa kegawa ombak pas dolan ing laut
Ora ulih siul wengi-wengi, pas bobo bisa krungu siul siul tapi ora genah sapa sing siul.
Pas maem ora kena pindah pindah tempat, amarga bisa ulih ibu tiri.
Reni Probo Utami
ReplyDeleteXII AKUNTANSI 1
Wewaler ing Desa Panggisari
Ono ing desaku, nduweni wewaler yeng dina setu pahing wong wong ora olih pada lunga, kautaman lunga tilik wong mriang. Ono ing wewaler mau nduweni cerita yen mbien Adipati Wirasaba ndueni lungan marang Keraton Surakarta kanggo nggawani omong penting marang Pangeran. Rampung anggone sowan marang Surakarta, Adipati Wirasaba banjur bali karo sekabehane rombongan. Nang tengah tengahipun dalan banjur rombongan Adipati Wirasaba dipati marang wong utusan keraton. Mula dina setu pahing dadi dina larangane marang wong Banyumasan lungan mergo cerita mau.
Ana uga wewaler ora olih njagong nang ngarep lawang, jere wong kue ndadekna magangi tekane jodoh.
Ora olih nyurung suruh maring pawon nganggo sikil, jarene dadi ndadekna diuber uber jaran.
Ora olih sanggauwang, jarene ndadekna biunge cepet seda.
Ora olih nggendong tangan nang geger, jarene marai nggendong tuyul.
Ora olih mangan tlapikan ayam, mergo ndadeke diseneni wong lanang.
Ora olih lunga pas maghrib ndadekna diculik wewegombel.
Ismi Nur Arief
ReplyDeleteXII AK 1 / 18
Wewaler ana ing desa Merden,
Pantangan nalika mbojo ing wulan sura, amarga mengko anggone umah umah dadi ora tentrem lan ora awet.
Ora kena nanggap wayang, embeg, kenthongan, lsp. ing malem jumat, amarga mengko sing duwe gawe utawa kaluwargane bisa kenang bendu utawa musibah.
AGISTIN NUR AISAH
ReplyDeleteXII AK 1
01
Wewaler ing Dusun Karangbaru, Desa Karangkemiri RT 01/01, Wanadadi
Nalika wong lagi ngandhut utawa meteng ora olih ajang (dhahar) karo piring. Karepe karo ciri sing biasane nggo nguleg sambel. Amarga menawa dhahar karo ciri ndadekake bayi sing ana ing jero kandungan nduweni ari-ari kang amba/gedhe. Ari-ari menika miturut wong jaman mbiyen kanggo jengkok si jabang bayi, sing marakake waras slamet lancar lairane.
Kenangapa ora olih ajang karo piring?
Sakjane wong jaman mbiyen langka sing due piring. Akehe wong due ciri mergane teyeng gawe dewek lan murah.
Miturut kedhokteran, ari-ari menika plasenta sing isine saluran nutrisi panganan sekang biyung si bayi. Dadi menawa ari-arine amba, nutrisi pangane uga akeh. Iku sing marakake bayi sehat lan lancar lairane.
Dhini Nuraini
ReplyDeleteXII AK 1
Tuladha wewaler ing desa Mandiraja Wetan Kec. Mandiraja
Mboten pareng lenggah ing wungkal utawa asahan peso, gaman lan sejenise. Amargi mengkin nek badhe pipis, pipise sakit.
Dhini Nuraini
ReplyDeleteXII AK 1
Tuladha wewaler ing desa Mandiraja Wetan Kec. Mandiraja
Mboten pareng lenggah ing wungkal utawa asahan peso, gaman lan sejenise. Amargi mengkin nek badhe pipis, pipise sakit.
FARIH FITRIANI
ReplyDeleteXII AK 1
Tuladha wewaler ing desa Somawangi, Kec. Mandiraja, Kab. Banjarnegara
Ora olih memeni kasur ing mangsa wage amarga bisa gawe siraeh bengel. Ora olih tuku klambi ing mangsa wage amarga bisa gawe klambine kobar.
Ora olih barang gawe pas dina sangar amarga bisa gawe ana alangan marang sing gawe acara.
Wong meteng ngrogoh pawon pas dina jumat kliwon supaya lairane gampang
Syovi Nur Hidayati
ReplyDeleteXII AK 1
Tuladha Wewaler
1. Ing Desa Limbangan jaman mbiyen jerene ana sumpah kang kasebut yen urung ana Kepala Desa ngasi pitung turunan, ora bakal Kepala Desa mau sugih. Kabukti yen saiki urung ana Kepala Desa sing katon sugihe.
2. Ing Desa Sempol kawit jaman mbiyen ana kepercayaan yen Dina Raya Idul Fitri nganakake silaturahmi menyang umah-umah liya awit dina awal bakalan ana wong sing lara utawa wong ninggal.
INNA FATILAH
ReplyDelete12 AKUNTANSI 1 / 16
tuladha waweler ing desa bandingan
cah cilik mboten angsal maem gedang emas , mboten angsal maem brutu lan sewiwi
Damayati XII AK 1
ReplyDeleteTuladha wewaler ing desa Singamerta kec.Sigaluh
Yen ana wong mati,wong seng lagi kandut ora kena nglayat senajan kuwe sedulure amarga mbokan wong seng kandut lan janine kenang sawane wong seng mati. Nek kepengen banget maring,wetenge dijiret nganggo tugelan kain kafane ben janine kuat.
VITALIANA RINJANI
ReplyDelete33_XII AK1
Tuladha wewaler ing desa Semampir kec/kab. Banjarnegara
Wong lanang nek nduwe bojo sing lagi ngandut ora ulih nggawe pathok amarga bisa nyebabake proses lairan bojone dadi angel
Suhermanto XII.AK.1
ReplyDeleteTuladha Wewaler ing Desa Gumiwang
Nek duwe bayi angger wayah maghrib ora olih metu umah supaya ora nangis.
Soale bayi wedi peteng, dadine nek wayah magrib isih nang njaba umah, mengko bayine nangis. Ger nang njero umah kan ana lampu, dadine padang, bayine ora wedi, ora nangis.
Fajar permana XII AK 1
ReplyDeleteTuladha wewaler ing dusu pegandulan desa suroyudan kec. Sukoharjo
Nakila arep nganakane tontonan embeg lan lengger, sedurunge labuh tontonan kudu ana slametan lan pamitan marang leluhur yakue yaroh marang pendiri dusun pegandulan sing asmane kyai gandul
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMochamad charis
ReplyDeleteXII AK 1
Dusun Semampir Desa.Kasilib Kec. Wanadadi
Tuladha wewaler:
Khusus teng keluwarga kula wonten pantangan aja lunga bareng sakkeluwarga nang dina setu pahing lan aja ngingu jaran, bebek lan ayam.
MITA TRIANA
ReplyDeleteXII AK 1.
Tuladha wewaler ing Desa Gumiwang Rt 04/09.
"Cah cilik aja mangan brutu mbesuk mundhak lalinan! Bocah cilik iku aja mangan rempela ati ora ilok! Bocah cilik iku apike mangan endhas supaya mbesuk bisa dadi lurah ( kepala desa ). Yen ora endhas ya bagian cakar, mbesuk ben bisa ceker-ceker pinter nggolek rejeki.”